Sunday, June 27, 2010

Unrequited Love

hai, Alfa.

maaf gw masih menulis tentang kamu.
ga heran sih, gw masih nangisin kamu diam diam sampai sekarang. masih mimpiin kamu. masih nyusahin temen temen gw dengan sms sms curhatan gw tentang bagaimana gw merindukan kamu. menulis nama lengkap kamu dimana mana. memalukan ya.
padahal gw orangnya lumayan ceria lho. kamu pasti udah tau sedikit banyak. sedikit, tepatnya.

kadang kadang, gw heran sama diri gw sendiri. jelas jelas gw dan kamu, seperti yang kamu bilang, beginilah jalannya.
tapi gw masih harus jujur, kalau gw masih memperhatikan. sangat memperhatikan kamu, Alfa-ku yang tak termiliki.
kamu ga tau gimana khawatirnya gw pas kamu ga masuk ujian kemaren! padahal gw ga akan bilang sama kamu, of course. emangnya gw siapa.

seperti hari ini, pikiran gw, ga tau kenapa, meng-google nama kamu.
ya ampun, gw. apa sih yang cewek ini pikirin? masih nanya? jelas jelas jawabannya kamu. cuma kamu kan.

dan gw sangat detail tentang apapun mengenai kamu. saat itu, tanpa sengaja, gw menemukan jurnal kamu. ya, kamu punya blog lagi. bukan salah gw, salahin om google yang ngasi tau gw.

gw nyaris menjerit. campuran shock, seneng, takut, nano nano. oke, bukan nyaris. gw jerit, sedikit. dan harus ngaku gw nangis juga bacanya. kamu copy-paste posting gw!

dan saat ini lah gw baru tau, semua jawaban yang gw tunggu hampir sebulan ini. gw baru tau sekarang! baru sadar sekarang!

aku cuman pengen ngejelasin kalo keputusan yang aku kasih itu emang
kupatok buat semua orang yang 'mendatangiku'..yeah,,setidaknya selama aku kuat n harus menjadi orang kuat..

dan hasil berpikirku cuman mengeluarkan
sebuah kalimat ini,,
"gak mungkin dino ngelahirin bebek walopun si anak
bebek ngerengek2 supaya dikasih anak bebek.."

ya,,cuman itu!!!
itu saja!!
cuman itu yang bisa aku lakuin buat 'mengantarmu pulang'.

selalu kuberharap supaya kamu bahagia.


gw ga bisa lagi pura-pura. gw ga tau harus gimana lagi, Alfa, gw ga tau. gw ga minta jatuh cinta sama lo, gw ga minta sayang sama lo, gw ga tau kenapa!

astaga Alfa, gw sayang banget sama kamu, dan kamu pikir perasaan itu segampang itu 'dipulangin'? segampang itu bikin gw berbalik ilfil dan sebel sama kamu? wow, hidup terdengar sangat mudah ya.
jadi kenapa sampai sekarang tanpa sadar gw masih suka ngeliatin foto kita berdua? dan ajaibnya, gw punya banyak foto sama kamu.

sama kaya si anak bebek, dia tau dia ga akan dapetin apa apa dari dino, tapi dimana salahnya kalau anak bebek itu jatuh cinta sama dino? apa dino ga bisa ngerti sedikit aja, kalau anak bebek cuma pengen sayang sama dia? apa anak bebek akan memperumit hidupmu, dino?
jalan hidup apa yang kamu tidak jelaskan? kesalahpahaman apa yang terlewatkan?

andai gw bisa nanya sama kamu, ya.
kalau aja kamu bisa jelasin kenapa.

atau penjelasan sederhana dari semuanya, kamu adalah unrequited love.



Wednesday, June 23, 2010

Romeo and Juliet

Cerita yang bersetting di Verona, Italia, dimulai dengan terjadinya pertempuran di jalan antara keluarga Montague dan Capulet.
Pangeran Verona melerai dan menyatakan jika terjadi kekerasan, akan dilaksanakan hukuman mati.
Selanjutnya, Count Paris berbicara dengan Lord Capulet mengenai rencana menikahi putrinya, tetapi Capulet waspada karena usia Juliet masih 13 tahun. Capulet meminta Paris untuk menunggu dua atau tiga tahun lagi dan mengundangnya hadir pada pesta dansa Capulet. Lady Capulet dan The Nurse mencoba memaksa Juliet untuk menerima lamaran Paris.

Sementara, pada keluarga Montague, Benvolio berbicara dengan sepupunya Romeo, putra Lord Montague, mengenai kemurungan Romeo. Benvolio lalu mengetahui bahwa penyebabnya adalah karena Romeo tergila-gila dengan Rosaline, salah satu keponakan Lord Capulet.
Dipaksa oleh Benvolio dan Mercutio, Romeo hadir pada pesta dansa Capulet dengan harapan bertemu Rosaline. Namun, Romeo justru jatuh cinta kepada Juliet setelah menemuinya.

Pada bagian yang sering disebut "balcony scene", Romeo mengendap-endap ke halaman Capulet dan tidak sengaja mendengar ucapan Juliet di balkonnya yang menyatakan cintanya kepada Romeo meskipun keluarganya benci dengan Montague. Romeo lalu muncul di depan Juliet, dan mereka setuju untuk menikah.

Atas bantuan Friar Laurence, yang ingin kedua keluarga melakukan rekonsiliasi melalui bersatunya anak-anak mereka, Romeo dan Juliet menikah secara rahasia pada hari selanjutnya.

Sepupu Juliet, Tybalt, yang tahu bahwa Romeo telah menyusup ke pesta dansa Capulet, menantangnya. Romeo, yang menganggap Tybalt sebagai saudaranya, menolak bertempur. Mercutio yang tersinggung dengan ketidaksopanan Tybalt lalu bertarung dengan Tybalt atas nama Romeo. Mercutio terluka parah ketika Romeo mencoba menghentikan pertempuran. Karena merasa bersalah, Romeo lalu membunuh Tybalt.

Montague setuju tindakan Romeo mengeksekusi Tybalt. Pangeran Verona lalu membuang Romeo dari Verona. Romeo lalu diam-diam menghabiskan malam di kamar Juliet, dimana mereka menyelesaikan pernikahannya.
Lord Capulet, yang menyalahartikan kesedihan Juliet, setuju untuk menikahinya dengan Paris dan mengancam untuk tidak mengakuinya sebagai anak jika Juliet menolak menikahi Paris. Juliet meminta pernikahan ditunda, namun ibunya menolak.

Juliet lalu mengunjungi Friar Laurence untuk meminta bantuan, dan ia menawarkannya obat yang akan membuatnya koma. Friar berjanji untuk mengirim pesan mengenai rencana tersebut kepada Romeo, sehingga ia dapat bertemu dengan Juliet ketika ia sudah terbangun. Pada malam sebelum pernikahan, Juliet meminum obat, dan lalu dibaringkan di pemakaman keluarga setelah keluarganya menemukan Juliet "tewas".

Namun, sang pembawa pesan tidak berhasil mencapai Romeo, dan ia mendapat informasi dari pelayannya Balthasar bahwa Juliet meninggal. Patah hati, Romeo membeli racun dari The Apothecary, lalu pergi ke tempat Juliet. Ia bertemu dengan Paris yang sedang melayat Juliet. Mengira Romeo sebagai vandal, Paris menyerangnya, lalu Romeo berhasil membunuh Paris. Masih mengira bahwa Juliet telah meninggal, ia meminum racun. Juliet lalu terbangun dan melihat Romeo tewas, sehingga ia bunuh diri dengan pisau. Kedua keluarga dan Pangeran melihat Paris, Romeo dan Juliet tewas.
Friar Laurence lalu menceritakan kembali kisah Romeo dan Juliet. Keluarga Capulet dan Montague lalu setuju mengakhiri permusuhan diantara mereka.





:: diambil dari Wikipedia dan Google dengan sedikit pengubahan.

Monday, June 14, 2010

When Illusion Meet Reality

Illusion creates poetry. Reality shatters it. Both are equally beautiful.
-deelestari.


aku marah. marah saat kamu bilang "maaf"
aku kesal. kesal saat kamu bilang "merasa bersalah"
aku menangis. menangis saat kamu bilang "sedih"

maksudku menyukaimu bukanlah itu. bukan untuk kata maaf, bukan untuk merasa bersalah, apalagi untuk merasa sedih. karenaku. olehku.

maksudku menyukaimu, sekian lama, adalah untuk menginginkanmu bahagia. untuk senyum kekanakanmu, untuk tawa gembiramu, untuk sebuah kata terima kasih. karena kamu tau, ada aku, yang menginginkan semua itu.

aku tidak mau menyesal sayang padamu, aku tidak mau meninggalkanmu dengan cinta tak terucapkan, tidak mau menyerah pada kenyataan, dimana aku harus paham, menerima dan merelakan. aku tetap ingin sayang padamu sampai nanti aku berdamai dengan diriku sendiri.

aku tidak ingin kamu tau, tentu saja.
tapi dimana lagi aku menyembunyikannya?

seperti dua kapal yang berpapasan sewaktu badai, kita telah berpapasan satu sama lain; tapi kita tidak membuat sinyal, kita tidak mengucapkan sepatah katapun, kita tidak punya apa apa untuk dikatakan.
-oscar wilde

haruskah kita seperti itu?

Saturday, June 12, 2010

Kupu Kupu Kertas

Ebiet G.Ade - Kupu Kupu Kertas

Setiap waktu engkau tersenyum
Sudut matamu memancarkan rasa
Keresahan yang terbenam
Kerinduan yang tertahan
Duka dalam yang tersembunyi
Jauh di lubuk hati
Kata katamu riuh mengalir bagai gerimis

Seperti angin tak pernah diam
Selalu beranjak setiap saat
Menebarkan jala asmara
Menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam
Bakar ladang gersang
Entah sampai kapan berhenti menipu diri

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram

Membasuh debu yang lekat dalam jiwa
Mencuci bersih dari segala kekotoran

Aku menunggu hujan turunlah
Aku mengharapkan badai datanglah
Gemuruhnya akan
Melumatkan semua kupu kupu kertas

Kupu kupu kertas
Yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
Dibias lampu temaram

Friday, June 11, 2010

This Time to Close Book ? Alfa ?

posting berikut ini gw tulis sambil termehek mehek, baru pulang kuliah setelah 4 jam statistika, dengan tisu bertebaran disekaliling laptop yang baru selesai kamu perbaiki kemarin. ya, kamu.

pasti tulisan ini berantakan, kekanakan, tidak berfikiran panjang, emosional, egois dan sinetron banget. hidup itu sinetron, tau. karena gw sendiri berakting disana. gw bisa jadi sangat menyenangkan, ceria, penuh senyum dan terlihat never mind. padahal didalam, gw bisa aja menjerit jerit mengerikan.

bisa aja suatu hari gw akan menyesal memposting ini. karena ini pribadi dan harusnya ga gw bagikan ke orang lain. memalukan. tapi inilah isi hati gw sekarang.

kamu harus tau, begitu banyak kata kejar kejaran dalam kepala gw, tanpa gw tau gimana cara nulisnya.
tentang kamu.
cuma tentang kamu.

tentang kamu yang katanya ga percaya kalo gw sungguh sungguh sayang sama kamu.
tentang kamu yang bilang kita hanya teman dan ga lebih.
tentang kamu yang masih bisa tersenyum begitu manis, setelah menolak gw dengan halus.

bener bener sulit menulis ini, kamu harus tau, karena mata gw panas oleh air mata waktu ngetiknya. pertama, ini bukan salah kamu. bukan salah siapa siapa. kedua, ini ga bisa dihindari. naluriah.

gw tau dari awal, kalau kamu hanyalah teman. cuma menganggap gw temen dan ga ada lebihnya. tapi tau ga sih kamu ? gw bener bener suka sama kamu sejak waktu itu. sejak kita sama sama masih mahasiswa baru. sejak kamulah yang duduk disamping gw. sejak kamu bilang nama kamu siapa. dan sejak takdir membuat kita sekelas. 2 semester ini. setahun ini.

gw tau dari awal, kalau kamu adalah yang sangat gw inginkan, tapi tak teraih. gw tau sangat tau sejak awal, kalau suka sama kamu, terus dekat sebagai teman kamu, gw akan dapetin kesia-siaan. karena pada akhirnya kamu akan menolak gw. gw tau. tapi taukah kamu ? selama menjadi teman kamu, rasa suka gw berubah jadi rasa sayang. sayang.

gw khawatir setiap kamu sakit, nyariin setiap kamu ga keliatan, begitu senang kalau kamu duduk dekat gw, berbicara, bercanda, dan setiap yang kamu lakukan, gw hanya berfikir satu hal: gimana caranya gw buat orang ini bahagia.

tanpa kamu tau, gw sangat menginginkan kamu. wajahmu, rambutmu, tanganmu, suaramu, senyummu, perhatianmu, kecerdasanmu, dan segalanya yang ada sama kamu. melamunkan jika kamu yang berjalan setiap hari disamping gw, memimpikan kamu untuk jadi seseorang yang berarti dalam hidup gw. gw menginginkannya padahal tau kamu ga akan pernah gw miliki.

dan gw mencoba untuk tetap jadi teman yang baik. tetap tersenyum buat kamu. tetap tegar saat kamu menggantikan posisi gw dengan orang lain. tetap bercanda saat kamu memanggil cewek lain. menahan diri agar tidak terlihat menyukai kamu. gw berakting dengan sangat bagus. apapun asal kamu bahagia.

tapi ternyata perpisahan yang gw pikir masih ada 2 minggu lagi, ada hari ini. saya harus tutup-buku tentang kamu. karena kamu sudah memutuskan untuk tidak menjadikan gw seseorang buat kamu. gw mengerti dan bisa menerima.

kamu ga perlu tau soal kesedihan ini. kamu juga ga perlu peduli.
gw akan tetap menjadi teman yang baik, seperti biasa, seperti yang kamu mau.

karena gw bahkan ga rela kehilangan lo, sebagai teman.