Friday, June 11, 2010

This Time to Close Book ? Alfa ?

posting berikut ini gw tulis sambil termehek mehek, baru pulang kuliah setelah 4 jam statistika, dengan tisu bertebaran disekaliling laptop yang baru selesai kamu perbaiki kemarin. ya, kamu.

pasti tulisan ini berantakan, kekanakan, tidak berfikiran panjang, emosional, egois dan sinetron banget. hidup itu sinetron, tau. karena gw sendiri berakting disana. gw bisa jadi sangat menyenangkan, ceria, penuh senyum dan terlihat never mind. padahal didalam, gw bisa aja menjerit jerit mengerikan.

bisa aja suatu hari gw akan menyesal memposting ini. karena ini pribadi dan harusnya ga gw bagikan ke orang lain. memalukan. tapi inilah isi hati gw sekarang.

kamu harus tau, begitu banyak kata kejar kejaran dalam kepala gw, tanpa gw tau gimana cara nulisnya.
tentang kamu.
cuma tentang kamu.

tentang kamu yang katanya ga percaya kalo gw sungguh sungguh sayang sama kamu.
tentang kamu yang bilang kita hanya teman dan ga lebih.
tentang kamu yang masih bisa tersenyum begitu manis, setelah menolak gw dengan halus.

bener bener sulit menulis ini, kamu harus tau, karena mata gw panas oleh air mata waktu ngetiknya. pertama, ini bukan salah kamu. bukan salah siapa siapa. kedua, ini ga bisa dihindari. naluriah.

gw tau dari awal, kalau kamu hanyalah teman. cuma menganggap gw temen dan ga ada lebihnya. tapi tau ga sih kamu ? gw bener bener suka sama kamu sejak waktu itu. sejak kita sama sama masih mahasiswa baru. sejak kamulah yang duduk disamping gw. sejak kamu bilang nama kamu siapa. dan sejak takdir membuat kita sekelas. 2 semester ini. setahun ini.

gw tau dari awal, kalau kamu adalah yang sangat gw inginkan, tapi tak teraih. gw tau sangat tau sejak awal, kalau suka sama kamu, terus dekat sebagai teman kamu, gw akan dapetin kesia-siaan. karena pada akhirnya kamu akan menolak gw. gw tau. tapi taukah kamu ? selama menjadi teman kamu, rasa suka gw berubah jadi rasa sayang. sayang.

gw khawatir setiap kamu sakit, nyariin setiap kamu ga keliatan, begitu senang kalau kamu duduk dekat gw, berbicara, bercanda, dan setiap yang kamu lakukan, gw hanya berfikir satu hal: gimana caranya gw buat orang ini bahagia.

tanpa kamu tau, gw sangat menginginkan kamu. wajahmu, rambutmu, tanganmu, suaramu, senyummu, perhatianmu, kecerdasanmu, dan segalanya yang ada sama kamu. melamunkan jika kamu yang berjalan setiap hari disamping gw, memimpikan kamu untuk jadi seseorang yang berarti dalam hidup gw. gw menginginkannya padahal tau kamu ga akan pernah gw miliki.

dan gw mencoba untuk tetap jadi teman yang baik. tetap tersenyum buat kamu. tetap tegar saat kamu menggantikan posisi gw dengan orang lain. tetap bercanda saat kamu memanggil cewek lain. menahan diri agar tidak terlihat menyukai kamu. gw berakting dengan sangat bagus. apapun asal kamu bahagia.

tapi ternyata perpisahan yang gw pikir masih ada 2 minggu lagi, ada hari ini. saya harus tutup-buku tentang kamu. karena kamu sudah memutuskan untuk tidak menjadikan gw seseorang buat kamu. gw mengerti dan bisa menerima.

kamu ga perlu tau soal kesedihan ini. kamu juga ga perlu peduli.
gw akan tetap menjadi teman yang baik, seperti biasa, seperti yang kamu mau.

karena gw bahkan ga rela kehilangan lo, sebagai teman.

No comments:

Post a Comment